Dan lagi ku guratkan lara ku pada kelam
Bebanku sendiri, mengitari arah
Hati, detak nadi dan masih saja
Belenggu, terbelenggu hari yang lelah
Bilakah akan bersuara??
Ragaku tetap begitu
Membisu pada setiap waktu
Lantas sudut mataku, setiap beban
sudahlah dunia mulai beranjak, terlupa
Aku Terabaikan........
Kau mulai menari disana
Gemulai sekali
Lalu perlahan semakin mengikis tepian itu
Semakin jauh,
Batinku mengerang, air mata
Lihatlah..........
Kau
Tak lebih sekedar air mata
Semestinya sadarkan aku,
Semestinya aku
Seharusnya kau
Sudahi ini, AIR MATA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar